Masalah Sosial
Masalah sosial adalah suatu kondisi yang terlahir dari sebuah keadaan masyarakat yang tidak ideal, atau definisi masalah sosial yaitu keditaksesuaian unsur-unsur masyarakat yang dapat membahayakan kehidupan kelompok sosial. Masalah sosial merupakan suatu kondisi yang dapat muncul dari keadaan masyarakat yang kurang atau tidak ideal, maksudnya selama terdapat kebutuhan dalam masyarakat yang tidak terpenuhi secara merata maka masalah sosial akan tetap selalu ada didalam kehidupan.Penyebab Masalah Sosial
Masalah sosial adalah suatu kondisi yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia karena masalah sosial merupakan efek dari adanya sebuah interaksi sosial guna memenuhi kebutuhan hidup individu. Suatu gejala dikatakan sebagai masalah sosial jika Sumber masalah sosial merupakan akibat dari adanya gejala sosial di masyarakat sebagai berikut :
- Perhatian masyarakat dan masalah sosial.
- Sistem nilai dan perbaikan suatu permasalahan sosial.
- Adanya pihak yang menerapkan suatu gejala sosial tergantung dari suatu karakteristik masyarakatnya.
- Masalah sosial yang nyata (manifest social problem) dan masalah sosial tersembunyi (latent social problem).
- Sistem nilai dan perbaikan suatu permasalahan sosial.
Contoh Masalah Sosial
Penyebarluasan Berita Hoax
Penyebarluasan berita hoax adalah masalah sosial di era digital. Meskipun sebenarnya masalah ini sudah ada sejak jaman kuno, media digital membuat penyebaran hoax makin intensif dan dengan mudah menjadi konsumsi publik.
Kemajuan teknologi saat ini membawa berbagai dampak dalam kehidupan sehari hari. Berkembang pesatnya jaman membuat kita menjadi tergantung terhadap teknologi dalam kehidupan sehari hari untuk memudahkan dalam berkomunikasi atau yang lainnya. Tetapi kemajuan ini juga memiliki berbagai dampak negative yang dapat menghancurkan kehidupan seseorang.
Salah satunya adalah penggunaan media sosial yang tidak bertanggung jawab. Facebook, twitter, instragam dan yang lainnya dibuat untuk membagi berbagai tulisan atau foto pribadi terhadarp khalayak public. Atau masyarakat di media sosial yang disebut sebagai "Netizen".
Tetapi hal ini dimanfaatkan oleh beberapa oknum yang tidak bertanggung jawab untuk menyebarkan hoax(kebohongan), kebencian dan penipuan. Berita hoax dapat tersebar cepat karena tingkat penetrasi pengguna internet di Indonesia yang tinggi, mencapai 132 juta pengguna pada 2016 menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII).
Berita hoax yang menyebar di tengah tengah masyarakat lewat media sosial atau portal portal berita, menimbulkan keresahan dan rasa ketidakpercayaan masyarakat terhadap beberapa pihak termasuk pemerintah.
Kemunculan hoax ini mengundang berbagai kontroversi di berbagai kalangan netizen sehingga menimbulkan keributan di dunia maya. Selain itu, hal ini bisa berdampak sangat fatal terhadap kehidupan sehari hari di masyarakat jika mengandung Sara dan Politik.
Berita hoax sekarang ini sudah dibuat sedemikian rupa agar menyerupai dan terkesan seperti berita yang sebenarnya. Dilengkapi dengan berbagai foto, data, dan keterangan yang membuat seolah olah itu adalah fakta dan benar adanya.
Peran netizen juga sangat berpengaruh terhadap penyebaran berita hoax ini, kurangnya kecermatan dan ketelitian dalam membaca sebuah artikel atau berita di media sosial akan memperparah keadaan yang ada. Budaya orang Indonesia yang bangga ketika mereka dapat menyebarkan berita pertama kali, tanpa mengetahui kebenaran dari berita tersebut juga menjadi salah satu penyebabnya .
Selain itu, kemunculan berita hoax ini juga disebabkan oleh beberapa pihak yang ingin membuat situasi menjadi kacau dan mengambil keuntungan dari hal ini .
Pemerintah harusnya sudah mulai serius menangani masalah penyebaran berita hoax ini. Biar hanya terjadi di media sosial tetapi dapat menimbulkan keributan dan permasalahan yang serius dalam kehidupan sehari hari. Revisi UU ITE yang baru saja berlaku sebenarnya dapat menjadi landasan hokum untuk menjerat, tidak hanya pembuat berita hoax tetapi juga mereka yang menyebarkannya. Kurangnya sikap pemerintah dalam menanggapi keseriusa masalah ini membuat maraknya berita hoax yang tersebar di berbagai media sosial.
Tak hanya itu, masifnya penyebaran hoax harus menjadi pelajaran bersama, termasuk industry media massa. Begitu memalukan ketika beberapa media massa menjadi arus utama dalam rantai penyebaran hoax.
Ahli komunikasi dari Universitas Indonesia, Muhammad Alwi Dahlan mengatakan bahwa hoax atau kabar bohong merupakan kabar yang sudah direncanakan oleh penyebarnya tersebut . "Hoax merupakan manipulasi berita yang sengaja dilakukan dan bertujuan untuk memberikan pengakuan atau pemahaman yang salah" ujar Alwi di Jakarta.
Penyebaran berita hoax yang semakin parah dapat menimbulka perpecahan di kalangan masyarakat. Jadilah sosok netizen yang pandai dalam menggunakan media sosial. Cermati dan cari tau terlebih dahulu kebenarannya sebelum menyebarkan berita yang didapat entah darimana. Gunakanlah media sosial secara bijak dan baik untuk ketentraman bersama.
Cara Pencegahan Menurut Kacamata Teknologi Informasi
Hati-hati dengan judul provokatif
Berita hoax seringkali menggunakan judul sensasional yang provokatif, misalnya dengan langsung menudingkan jari ke pihak tertentu. Isinya pun bisa diambil dari berita media resmi, hanya saja diubah-ubah agar menimbulkan persepsi sesuai yang dikehendaki sang pembuat hoax.
Cermati alamat situs
Untuk informasi yang diperoleh dari website atau mencantumkan link, cermatilah alamat URL situs dimaksud. Berita yang berasal dari situs media yang sudah terverifikasi Dewan Pers akan lebih mudah diminta pertanggungjawabannya.
Menurut catatan Dewan Pers, di Indonesia terdapat sekitar 43.000 situs di Indonesia yang mengklaim sebagai portal berita. Dari jumlah tersebut, yang sudah terverifikasi sebagai situs berita resmi tak sampai 300. Artinya terdapat setidaknya puluhan ribu situs yang berpotensi menyebarkan berita palsu di internet yang mesti diwaspadai.
Periksa fakta
Perhatikan dari mana berita berasal dan siapa sumbernya? Apakah dari institusi resmi seperti KPK atau Polri? Perhatikan keberimbangan sumber berita. Jika hanya ada satu sumber, pembaca tidak bisa mendapatkan gambaran yang utuh.
Hal lain yang perlu diamati adalah perbedaan antara berita yang dibuat berdasarkan fakta dan opini. Fakta adalah peristiwa yang terjadi dengan kesaksian dan bukti, sementara opini adalah pendapat dan kesan dari penulis berita, sehingga memiliki kecenderungan untuk bersifat subyektif.
Cek keaslian foto
Di era teknologi digital saat ini , bukan hanya konten berupa teks yang bisa dimanipulasi, melainkan juga konten lain berupa foto atau video. Ada kalanya pembuat berita palsu juga mengedit foto untuk memprovokasi pembaca.
Cara untuk mengecek keaslian foto bisa dengan memanfaatkan mesin pencari Google, yakni dengan melakukan drag-and-drop ke kolom pencarian Google Images. Hasil pencarian akan menyajikan gambar-gambar serupa yang terdapat di internet sehingga bisa dibandingkan.
Komentar
Posting Komentar